SIKAP
MENYIKAPI PILKADA DAN PERBEDAAN PENDAPAT

Sebagai seorang Mahasiswa sikap saya menghadapi pilkada
adalah secara dewasa dan menghindari potensi-potensi yang menimbulkan
kegaduahan, Mahasiswa itu sudah cerdas bukan lagi anak-anak sma karena
mahasiswa sudah mampu berpikir lebih luas dan jernih sehingga dapat mengolah
menyeleksi munculnya pihak-pihak tertentu yang sengaja ingin membuat kerusuhan
pada pilkada serta tidak langsung percaya dengan apa yang ditulih di media
online karena belum tentu sama seperti dilapangan.
Bahkan sebagai mahasiswa siap mengambil bagian dalam
demokrasi yang beradap ketika pilkada seperti,
1. Mendukung pelaksanaan pilkada
yang jujur, adil, dan transparanserta buikan sebaliknya.
Lebih meneliti tentang isi
kampanye yang konstruktif san dialogis.
2. Sebagai mahasiswa
memantau secara aktif penyelenggaraan
pilkada tidak berdiam diri saja.
3. Berpartisipasi mengawaasi para
calon-calon pada pilkada terhadap kinerja kepemimpinan kandidat terpilih yang
nantinya memimpin selama beberapa tahun kedepan.
4. Menghindari kampanye-kampanye
hitam atau negative yang tidak sesuai dengan peraturan kampanye.
Perbedaan
pendapat
Sebagai mahasiswa sangat wajar sekali banyaknya perbedaan
pendapat tentang calon-calon yang ikut pilkada di masyarakat. Tinggal bagaimana
saya sebagai mahasiswa untuk berpendapat dengan bijak serta tidak menyalahkan
pendapat orang lain malah harusnya sebagai mahasiswa kita terima, bila perlu
sebagai mahasiswa menyuarakan pendapat jika terdapat kampanye hitam kepada
pemerintah.
karena kenbanyakan masyarakat hanya terikuti
alur kampanye bahkan perbedaaan, pendapat pun terjadi dikalangan mahasiswa
ketika pilkada karena visi dan misi calon belum tentu mahasiswa yang satu dan
lainnya sepakat dengan visi dan misi para calon, karena jika tidak adanya
perbedaan pendapat maka tidak ada pula keberagaman hal-hal yang mencakup
tentang visi dan misi para calon.
REFERENSI;
0 komentar:
Posting Komentar